Naga – Maya (2/3): Kesamaan yang Menakjubkan antara Suku Maya dengan Naga Hindu 1

  • Kebetulan yang aneh: Kali Yuga dimulai 3102 SM dan Maya Yuga dimulai 3114 SM
  • Penampilan Maya: Orang Maya di Amerika Tengah terlihat persis seperti orang Manippur atau Nagaland
  • Arsitektur Maya menyerupai monumen Pallava dan Asia Tenggara
  • Naga adalah nama Sansekerta untuk ular. Penegasan bahwa mereka adalah Naga, dapat kita lihat melalui simbol-simbol ular yang ditemukan di setiap tempat pada bangunan Naga
  • “Maya” – adalah arsitek surgawi dalam mitologi Hindu. Penegasan terhadap nama Maya itu dapat kita melihat pada banyak bangunan besar di negara-negara yang dihuni oleh suku Maya (Meksiko, Honduras, Belize dan Guatemala)
  • 1000 pilar mandap disebutkan dalam Veda dan dapat ditemukan di sekitar Madurai dan tempat-tempat lain. Kita juga mendengar adanya 1000 pilar mandap di Chichen Itza di ujung semenanjung Yucatan
  • Patchouli adalah sebuah permainan yang dimainkan oleh suku Maya dan juga terdapat di India
  • Kata dalam bahasa Tamil ‘katamaran’ juga digunakan di Meksiko, di mana Maya berkembang selama berabad-abad.
  • Rute Migrasi: Sri Lanka – Asia Tenggara – Amerika Tengah – Amerika Selatan adalah rute migrasi Naga. Semua tempat ini disebut Naka Loka (Nagaland) dalam literatur Tamil dan Sansekerta. Pelabuhan sungai Indus, Patala, digunakan untuk melakukan perjalanan ke negara-negara di bawah semenanjung India tersebut, sehingga ia disebut Patala Loka
  • Naga disebutkan dalam Veda (Pancavimsa Brahmana – iv.9,4) dan mereka adalah ras kuno
  • Naga dalam cerita Nala Damayanthi dalam literatur Mahabharata dan Sangam Tamil menyebutkan jenis pakaian khusus yang dibuat oleh Naga
  • Lebih dari dua puluh penyair Naga mengarang puisi Tamil yang ada dalam antologi Sangam Tamil
  • Naga Sri Lanka dan Naga Asia Tenggara bebas bergaul dengan ras Non Naga. Rishi Agastya menikahi seorang putri Naga bernama Yasomati di Asia Tenggara. Terdapat perbedaan dengan Rig Veda, yang menyebutkan bahwa Agastya menikahi Lopamudra, seorang puteri Vidharba. (Peradaban Veda menyebar jauh hingga ke selatan Vidharba selama masa-masa Rig Veda. Ini menghancurkan pendapat orang Barat tentang mitos pembagian Arya-Dravida)
  • Pada periode Mahabharata, wanita Naga menikahi Arjuna (Ulupi dan Chitrangatha). Salah satunya adalah orang Tamil yang juga dikenal sebagai putri Alli Rani
  • Menurut kitab suci Hindu Dewa Krishna Anti dengan Naga sedangkan Indra Pro dengan Naga
  • Dua kali bentrokan antara Krishna dengan Naga: Khandava Vana (tanah Gondwana) dan Kaliya Marthan (menari di atas kepala seekor ular)
  • Pembunuhan cucu Arjuna, Parikshit, adalah puncak penyebab yang mempercepat migrasi Naga keluar dari India
  • Pembantaian Janamejaya dapat dihentikan oleh Astika dan Jaratkaru yang telah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik
  • Kesepakatan damai dengan Brahmin dilakukan di tepi sungai Narmadha (Mahismati) dan Brahmana memperingati hal ini setiap hari dalam Mantra Sandhyavandana mereka
  • Padma Purana mengatakan bahwa tujuh daerah terkutuk Mahatala, Rasatala dan Patala ditempati oleh para Naga dan Danava. akhiran ATL dalam banyak nama Naga mungkin maksudnya adalah ATALA
  • Paramapatha Sopana Patam / sejenis permainan ular tangga yang dimainkan oleh orang Tamil dan Telugu, terdapat gambar tokoh-tokoh yang diambil dari gambar para pemimpin Naga
  • Ophir – Oviyar – Chitra – Painter adalah nama lain dari Naga. Mungkin mereka mengenakan Tato ular di tubuh mereka. Ophites (sekte penyembah ular) disebutkan dalam literatur Yunani. Hippolytus dan Clement dari Alexandria juga menyebutkan keberadaan dari sekte ini. Sarpa Rakja (Rani) juga disebutkan dalam Pancha Vimsa Brahmana. Aligi dan Viligi disebutkan dalam Atharva Veda. Aligi dan Viligi juga ditemukan dalam tablet tanah liat Sumeria. Mereka kemungkinan adalah Naga / Maya. Mungkin para penyembah Krishna ingin mengejek mereka dengan menggambarkan mereka sebagai ular dengan nama mereka tertulis diatasnya. Ketika seseorang telah menggulirkan dadu dan mencapai kotak yang terdapat ekor ular di dalamnya, maka pemain akan mendapat poin negatif dan pergi ke bagian bawah papan.
  • Swami BV Tripurari, kelahiran Amerika, bertanya, “Aturan misterius apa yang secara psikologis menyebabkan orang Asia, dan orang Amerika keduanya menggunakan payung sebagai tanda royalti, dengan menciptakan permainan yang sama, membayangkan kosmologi yang sama, serta menggunakan warna yang sama sebagai pembeda arah?” Hindu dan Maya menggunakan payung sebagai simbol kerajaan yang disebutkan dalam sastra Tamil Sangam dan sastra Sansekerta di berbagai tempat. Umat Hindu, Jain, dan Budha juga mengaitkan arah dengan empat warna berbeda untuk Timur, Selatan, Barat, dan Utara. Dan orang Mayapun mengikutinya. Warna-warna Maya: Merah-Timur, Kuning-Selatan, Hitam-Barat, Putih-Utara. Ini sedikit berbeda dengan warna yang diberikan oleh umat Buddha dan Hindu, yang mengaitkan warna tersebut dengan arah menghadap dari lima wajah Shiva. Warna tersebut dalam Buddhis digunakan untuk petunjuk arah, bahkan hal ini juga disinggung oleh seorang musafir Muslim seperti Albiruni. Sedangkan Mahabharata menghubungkan keempat warna tersebut dengan keempat Yuga (putih, kuning, merah dan hitam)
  • Nama-nama Sansekerta untuk Kota: Guatemala = Gauthama alaya; Tiwanaku = Deva Naga; Tikal = Trikala, Teotihuachan = Deva Takshan, Mitla = Mithila, Orinoco = Ori Nagan, Machu Pichu = Macha Pucham (persis seperti dinding ikan. Ada beberapa tempat lagi yang memiliki nama yang sama, antara lain di: Himalaya / Nepal, Pulau Jaina, Mani. Copan = Sopana, Cholula = Chola, Aryballus = Arya Bala, Chetumal = Ketumala Dwipa = Guatemala, Aztec = Astika (Rishi yang menyelamatkan banyak Naga). Masih banyak nama-nama Sansekerta dan Tamil yang dapat diambil sebagai contoh oleh peneliti yang sabar. Kita dapat membenarkannya dengan mengamati berdasarkan gelombang migrasi. Tula, Yacatehctli (Yaga Deva Thali) Yaxchilan (Yaksha Seelan) juga terdengar seperti nama-nama Sanskerta
  • Lebih dari tujuh belas raja Mesir yang hidup 3500 tahun yang lalu memiliki gelar Ramses yang sama. Itu maksudnya mungkin saja Rama Seshan (Wisnu) atau Ramesan (Siwa). Kepala dari Firaun Ramses Mesir juga didekorasi dengan figur ular, sama seperti kepala dari Dewa Siwa. Begitu pula Wisnu, ia juga memilikinya (ular Adi Seshan) yang menjadi tempat tidurnya
  • Swastika, gajah, lotus: Swastika, gajah dan lotus adalah motif Hindu yang juga ditemukan pada patung-patung di Maya. Saat itu di Benua Amerika belum terdapat gajah. Jutaan tahun yang lalu, Mamut hanya berkeliaran di Amerika bagian utara
  • Dewa Maya Quetzalcoatl (Ular Berbulu) mungkin adalah penyimpangan kata dari Garuda Sathru (musuh rajawali)
  • Terlahir dari api: Nama dari salah satu raja yang memerintah sekitar tahun 378M dapat diterjemahkan sebagai dilahirkan oleh Api. Seperti kita tahu bahwa Dropadi, Rajashani, Chauhan, Chera dan Velir dari Tamil Nadu diceritakan bahwa mereka dilahirkan dari api. Mereka termasuk dalam Agni Kula. Naga mungkin juga termasuk Agni kula
  • Raja Maya yang memerintah sekitar 700 AD mendapat sebutan Kan Maxx yang tidak lain berarti Maha Nakan / ular besar (Kan adalah ular dalam bahasa Maya, Na (kan), Maxx adalah Maha). Palenque (Palingu dalam bahasa Tamil): Terdapat satu kota yang bernama Palenque. Disana terdapat Kuil batu yang terlihat seperti Kuil marmer. Palingu adalah kata dalam bahasa Tamil untuk Marmer, Cermin, Kristal dll. Tidak ada keraguan lagi bahwa orang Naga Tamil juga merupakan bagian yang turut bermigrasi. Salah satu dari dua puluh penyair Naga yang telah banyak memberikan kontribusi adalah Maruthan Ila Nagan.
  • Tulisan Maya terlihat cenderung bulat, seperti Pallava Grantha.

Sumber: disini


Leave a comment