Pengukuran Waktu

Unit terkecil waktu dari adalah nimesha; ini adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk sekali berkedip. Lima belas nimesha membuat satu kashtha dan tiga puluh kashtha adalah satu kala. Tiga puluh kala adalah satu muhurta dan ada tiga puluh muhurta adalah satu divaratra (satu hari). Lima belas muhurtanya merupakan satu hari (siang) dan lima belas muhurta sisanya menggenapi membentuk satu malam. Satu bulan untuk manusia adalah satu hari di alam leluhur (pitri). Shuklapaksha adalah dua minggu pertama dalam kalender bulan saat cahaya bulan meningkat sedangkan krishnapaksha adalah dua minggu terakhir dalam kalender bulan saat cahaya bulan mulai meredup. Satu shuklapaksha sesuai dengan satu malam di alam leluhur dan satu krishnapaksha sesuai dengan satu hari (siang) di alam leluhur. Jadi, tiga puluh bulannya manusia setara dengan satu bulan di alam leluhur. Tiga ratus enam puluh bulannya manusia adalah satu tahun di alam leluhur. Satu tahun manusia adalah satu divaratara bagi para dewa. Satu tahun manusia dibagi menjadi dua ayana, masing-masing terdiri dari enam bulan. Ini dikenal sebagai uttarayana dan dakshinayana. Satu Uttarayana adalah satu hari (siang) bagi para dewa dan satu dakshinayana adalah semalam bagi para dewa. Tiga puluh tahun manusia adalah satu bulan bagi para dewa dan tiga ratus enam puluh tahunnya manusia adalah satu tahun bagi para dewa.

Waktu dibagi menjadi empat yuga (era), yang dikenal sebagai satya yuga atau krita yuga, treta yuga, dvapara yuga dan kali yuga. Panjang yuga ini terdiri dari beberapa tahunnya alam para dewa. Satya yuga terdiri dari empat ribu tahun para dewa, treta yuga terdiri dari tiga ribu tahun para dewa, dvapara yuga terdiri dari dua ribu tahun para dewa dan kali yuga terdiri dari seribu tahun para dewa. Satu siklus dari satya yuga, treta yuga, dvapara yuga dan kali yuga dikenal sebagai mahayuga. Jadi, satu mahayuga terdiri atas sepuluh ribu tahun para dewa. Tapi ini tidak sepenuhnya benar. Di antara setiap dua yuga terdapat satu periode pemisah, yang dikenal sebagai sandhyamsha. Misalnya, sandhyamsha untuk satya yuga adalah empat ratus tahun, untuk teta yuga tiga ratus tahun, untuk dvapara yuga dua ratus tahun dan untuk kali yuga seratus tahun. Setelah ditambahkan sandhyamsha, satu mahayuga akan bertambah hingga dua belas ribu tahun para dewa. Sedikit lebih dari tujuh puluh satu yuga yang adalah satu manvantara. Empat belas manvantara adalah satu kalpa. Satu Kalpa hanyalah satu hari bagi Brahma. Pada akhir hari Brahma, alam semesta akan hancur. Kemudian tercipta kembali ketika hari baru tiba bagi Brahma.

Kembali ke: Matsya Purana

One thought on “Pengukuran Waktu

Leave a comment