Sesembahan

Sesembahan harus ditempatkan di kuil. Gambar Vishnu harus memiliki delapan atau empat tangan. Jika ada delapan tangan, lengan kanan memegang shankha (kerang), gada, shara (panah) dan padma (lotus). Lengan kiri memegang dhanu (busur), padma, shankha dan chakra. Jika ada empat tangan, gada dan teratai di tangan kanan, chakra dan kerang di tangan kiri. Sosok Wisnu biasanya ditampilkan berdiri di atas dunia. Garuda, sang raja burung,memanggul Wisnu dipunggungnya dengan kaki Vishnu ke arah kanan. Gambar Lakshmi harus selalu berada di sebelah kiri gambar Vishnu dan Lakshmi akan memegang padma di tangannya. Sesembahan terbaik terbuat dari emas, perak, tembaga, permata, batu, kayu, dsb. Proporsi dari bagian-bagian tubuh harus tepat. Gambar Shiva harus memiliki rambut kusut dan dia harus memakai bulan sabit di dahinya. Sebuah sesembahan harus dapat menyampaikan kesan bahwa Siwa berusia enam belas tahun. Siwa harus mengenakan pakaian kulit harimau yang dihiasi dengan ular. Bulu merak harus menghiasi telinga. Jika tombak, tongkat atau trisula yang ditunjukkan, maka benda-benda tersebut harus berada di kanan. Dan jika tengkorak, ular atau pedang yang ditunjukkan, maka benda-benda tersebut harus berada di kiri. Ketika Siwa ditampilkan sedang menunggang banteng, maka gambarnya harus memiliki dua tangan. Tapi ketika dia ditampilkan dalam posisi menari, maka gambarnya harus memiliki sepuluh tangan. Jika tujuannya adalah untuk menunjukkan dia yang sedang menghancurkan Tripura, maka gambarnya harus memiliki enam belas tangan. Ada satu gambar khusus yang sesuai dengan setiap peristiwa khusus. Ini dikenal sebagai arddhanarishvara, setengah laki-laki dan setengah perempuan. Gambar Siwa berada di sisi kanan dan gambar Parvati berada di sisi kiri. Gambar dari tangan kanan memegang tengkorak atau trisula dan tangan kiri memegang teratai atau cermin. Ada jenis gambar lain yang dikenal sebagai Uma-Maheshvara. Dalam hal ini, ada dua gambar terpisah, yang satu adalah Siwa dan yang lainnya adalah Parwati. Sosok sesembahan dari dewa dan dewi lainnya juga dijelaskan.

Kembali ke: Matsya Purana

One thought on “Sesembahan

Leave a comment